Cara
penanganan penyakit hiv dan stadiumnya – Virus HIV atau
(human immunodeficiency virus) sejenis virus yang dapat melemahkan system kekebalan
tubuh atau bisa di sebut perlindungan tubuh manusia, virus ini yang bisa
menyebabkan penyakit AIDS atau di sebut (acquired immune deficiency syndrome),
lalu bagaimana cara mengetahui orang yang terkena infeksi HIV ? hanya melakukan
pengelihatan oleh mata saja belum tentu bisa menyebutkan terkena penyakit HIV
di karenakan awal gejala orang terkena penyakit HIV tidak terlihat seperti
orang sakit bahkan seperti orang sehat seperti yang lainnya, biasa nya
tanda-tanda muncul penyakit HIV sudah
stadium dua, namun tanda gejala ini seperti tanda gejala pada penyakit biasa
yang lain. Satu –satunya cara agar bisa tau terinfeksi penyakit HIV dengan cara
melakukan test darah (HIV).
Cara penanganan penyakit hiv dan stadiumnya |
Di negara indonesia sudah ada banyak lembaga swadaya
masyarakat (LSM) yang dapat memberikan pelayanan test darah, dengan cara ini
anda tahu terinfeksi atau tidaknya virus HIV. Berikut ini adalah cara penangan penyakit hiv dan stadiumnya :
Penyakit
HIV dengan stadium satu
- Penyakit dengan stadium satu tidak memiliki gejala apapun walaupun penderita terkena penyakit HIV sebenarnya.
- Mampu melawan infeksi dengan baik seperti biasa.
- Pelan-pelan, namun jumlah CD4 semakin rendah.
- Kehidupan sehari-hari tampak normal seperti biasa.
Penanganan
untuk stadium satu
- Menjaga pola hidup yang sehat seperti=berolahraga setiap hari minimal 20 menit, dan mengkomsumsi makanan yang bergizi secara teratur.
- Hubungan intim lebih aman, pemeriksaan dokter berkala, test Pap, skrining IMS, vaksinasi.
Penyakit
HIV dengan stadum dua
- Mempunyai tanda-tanda gejala ringan seperti demam, ruam kulit, infeksi kulit, infeksi saluran pernapasan, sariawan.
- Menurunnya berat badan sekitar 10 persen
- Dapat meneruskan kehidupan yang seperti biasa
Penanganan
stadium dua
- Penanganan pertama sama seperti stadium pertama, membiasakan pola hidup yang sehat.
- Pemeriksaan rutin.
- Skrining.
- Hubungan intim lebih aman.
- Vaksinasi.
- Pengo’batan infeksi sejak dini.
- Pertimbangkan profilaksis, ( kotrimoksazol).
Penyakit
HIV dengan stadium tiga
- Dengan infeksi yang semakin parah (oportunistik) seperti meningitis, pneumonia, kandidiasis mulut, TB paru.
- Diare kronis dan demam terus- menerus
- Kehilangan berat badan lagi yang bisa lebih dari 10 persen.
- Sudah sulit melakukan aktifitas sehari- hari.
Penanganan
stadium tiga
- Penanganan stadium tiga tidak ada bedanya dengan penanganan stadium satu
- Melakukan pola hidup yang sehat
- Pemeriksaan, vaksinasi, hubungan intim lebih aman, skrining
- Pengoba’tan sejak dini untuk infeksi
- Melakukan terapi antiretroviral (ART)
- Profilaksis.(kotrimoksazol)
Penyakit
HIV dengan stadium empat
- Oportunistik (OI) yang lebih parah lagi seperti TB luar paru, diare parah, limfoma, PCP, CMV, tokso.
- Sarcoma Kaposi, meningitis kriptokokkus, kandidiasis saluran makanan, ensefalopati HIV.
- Menurun dratis berat badan.
- Sering sakit-sakitan yang parah,
- Tidak dapat beraktifitas, terbaring di tempat tidur.
Penanganan
untuk stadium empat
- Mengoba’ti oportunistik (OI)
- Melakukan terapi antiretroviral (ART)
- Perawatan di rumah sakit
- Profilaksis (kotrimoksazol)